16 Juni 2009

perang saudara di ambon

AMBON: Perang Saudara

Februari 24, 1999

Sebelum tanggal 19 Januari, 1999, Ambon lebih dikenal sebagai pulau penghasil rempah-rempah. Pada tanggal 19 Januari, 1999, Ambon dan pulau-pulau di sekitarnya dilanda oleh perang saudara yang berkecamuk dengan dahsyat. Walaupun Ambon di kenal sebagai daerah orang Kristen di Indonesia, warga Islam di Ambon telah menikmati hidup rukun dan harmonis bersama warga Kristen. Kehidupan yang rukun dan harmonis ini ternyata berakhir dengan kehancuran yang tak dapat di kembalikan lagi seperti semula pada tanggal 19 Januari, 19999. Warga Ambon menolak kejadian ini sebagai suatu kerusuhan , mereka berkeras menyatakannya sebagai sebuah perang saudara.

Perang ini di mulai dari sebuah kejadian yang sepele. Kejadian kecil yang bersifat lokal ini dimulai ketika seorang supir taxi bertengkar / berantem dengan seorang warga Islam Ambon. Berbagai sumber berita dengan kuat mengindikasikan bahwa kesempatan ini digunakan oleh para provokator untuk memulai pengrusakan besar-besaran di Ambon dan bahkan sampai ke pulau-pulau di sekitarnya. Pola yang demikian kelihatannya muncul berulang-kali dari kasus ke kasus , di mana kejadian lokal yang sepele menjadi sesuatu yang besar dan tak terkendali yang menghancurkan semua komunitas yang ada. Kita bisa melihat pola ini di Ketapang, Kupang, kasus Poso (di mana kasus Poso ini tidak pernah di liputi oleh media, dan kejadian sekitar hari natal tahun 1998 di Sulawesi Tengah yang menghantam kota Poso, Palu dan Palopo itu sangat parah juga). Bahkan berbagai sumber berita mengisyaratkan bahwa para provokator itu di gerakkan oleh Suharto dan antek-anteknya.

Kasus Ambon ini adalah yang paling parah, daftar pertama para korban dilampirkan di tabel 1. Sejak saat itu masyarakat Ambon hidup dalam ketakutan dan banyak kejadian-kejadian kecil dimana-mana. Belum sampai tanggal 14 Februari, 1999, muncul lagi kejadian serius lainnya. Warga Kristen di Kariu di pulau Haruku di serang oleh penduduk Pelauw, Kailolo dan Ori. Sebagian besar penduduk dari tiga tempat tersebut adalah warga Islam. Menurut para saksi mata dan penelitian yang dilakukan oleh Tim Pencari Fakta Salawaku, kejadian tanggal 14 Februari ini lebih parah lagi di sebabkan oleh beberap hal:

  1. Tepat sebelum di serang, pos komando aparat keamanan, yang berfungsi untuk menjaga keamanan di perbatasan Pelauw dan Kariu, di pindahkan tempat lain.
  2. Komando pos militer Yon 733, bapak Safar Latuamuri yang juga berasal dari Pelauw bersama-sama dengan beberapa aparat dan penduduk desa tersebut dan menyerang penduduk di Kairu.

    Berikut adalah daftar para korban dari serangan tersebut:

  3. No.

    Nama

    Penyebab

    Status

    1. Yohanis Radjawane

    Ditembak aparat

    Tewas

    2. Dominggus Tupalesy

    Ditembak aparat

    Tewas

    3. Elly Pattinasarany

    Dibakar di dalam rumah

    Tewas

    4. Dolly Takaria

    Dibakar di dalam rumah

    Tewas

    5. Polly Nanlohi

    Ditembak aparat

    Luka parah

    6. Atja Pattiasina

    Ditembak aparat

    Luka parah

    7. Hengky Siahaya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    8. Yohanis Noya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    9. Izack Noya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    10. Salakori

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    11. Yopy Kilanresy

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    12. Corinus Laisina

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    13. Agusthinus Siahaya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    14. Lamberh Noya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    15. Max Noya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    16. Ruka Birahi

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    17. Bominngus Taihutu

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    18. Domiggus Noya

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    19. Dominggus Pattirajawane

    Ditembak aparat

    Luka ringan

    20. Abraham Hahury

    Dipanah

    Luka ringan

    21. Marthinus Metehelemual

    Dipanah

    Luka ringan

    22. Hanny Lewerisa

    Dipanah

    Luka ringan

    23. Karel Radjawane

    Dipanah

    Luka ringan

    24. Dominggus Pattiasina

    Ledakan bom

    Luka ringan

    25. Ronny Lalopua

    Ledakan bom

    Luka ringan

    26. Jacob Pattirajawane

    Dipanah

    Luka ringan

    27. Johanis Pattirajawane

    Dipanah

    Luka ringan

    28. Rudy Watimena

    Dipanah

    Luka ringan

    29. Welem Riry

    Dipanah

    Luka ringan

    30. Izaack Nahusona

    Dipanah

    Luka ringan

    31. Semuel Radjawane

    Dipanah

    Luka ringan

  4. Rumah -rumah dan bahkan sebuah gereja yang telah berada dibawah perlindungan pasukan keamanan bisa terbakar habis.
  5. Pasukan penjaga keamanan juga terlibat dalam penembakan brutal terhadap penduduk Hulaliu, yang datang terburu-buru untuk membantu korban luka di Kariu.

Berikut ini adalah daftar para korban dari desa Hulalui:

No.

Nama

Penyebab

Status

1. Marthen Tahapary

Tewas

Tewas

2. Janes Leikawabessy

Tewas

Tewas

3. Agus Noya

Tewas

Tewas

4. Frangky Tanate

Tewas

Tewas

5. Christian Noya

Ditembak aparat

Luka parah

6. Marthinus Taihutu

Ditembak aparat

Luka parah

7. Jacob Noya

Ditembak aparat

Luka parah

8. Chres Noya

Ditembak aparat

Luka parah

9. Jusuf Birahi

Ditembak aparat

Luka parah

10. Ronny Huka

Ditembak aparat

Luka parah

11. Donny Noya

Ditembak aparat

Luka parah

12. Duan Noya

Ditembak aparat

Luka parah

13. Stevy Noya

Ditembak aparat

Luka parah

14. Julius Kainama

Ditembak aparat

Luka parah

15. Jopie Laisina

Ditembak aparat

Luka parah

16. Elianus Siahaya

Ditembak aparat

Luka ringan

17. Bram Noya

Ditembak aparat

Luka ringan

18. Thopilus Noya

Ditembak aparat

Luka ringan

19. Simon Werinussa

Ditembak aparat

Luka ringan

Pada tanggal 21 dan 22 Febuari,1999, hari senin dan selasa, di pulau Saparua, penduduk Siri Sori Islam dan penduduk Siri Sori Serani (Kristen) terlibat dalam perkelahian; begitu juga dengan penduduk Iha (Muslim) dan Nolloth (Kristen). Tiga orang Nolloth meninggal dan seorang dengan lengan teramputasi akibat dari tembakan dari seorang petugas.

Sementar itu, pada hari selasa tanggal 22 Febuary 1999. Dikota ambon kerusuhan terjadi lagi. Bom meledak di Batu Merah Dalam. Rumah-rumah warga Kristen dibakar. Petugas keamanan tidak berbuat apa-apa ketika orang-orang mulai menyerang warga Kristen. Sampai saat ini 6 orang tertembak mati oleh petugas keamanan dan tiga diantaranya ditembak oleh petugas keamanan ketika mereka masih berada di dalam pagar/pekarangan Gereja Bethabara di Batu Merah Dalam. Para umat kristen di Batu merah Dalam sampai harus lari mencari tempat perlindungan.

Walaupun banyak berita utama di media menyatakan - Kristen membantai Islam di Ambon - kelihatannya yang sebaliknyalah yang benar . Tetapi yang lebih menyakitkan dan memprihatinkan adalah sikap para petugas militer. Mereka bukan saja tidak melakukan apa -apa , sebetulnya mereka terlibat dalam aksi penyerangan dan penembakan . Sikap dan perbuatan petugas militer yang demikian bukan saja tidak dapat diterima, tetapi juga mencerminkan hilangnya kontrol dan kekuasaan di dalam unit militer secara keseluruhan, bahkan dari Menhankam sendiri, Jenderal Wiranto.

Menurut para saksi mata, salah seorang aparat yang terlibat dalam peristiwa penembakan di Batu Merah Dalam adalah seorang polisi bernama Cahyana.

Dibawah ini adalah daftar korban di Ambon dari tanggal 23-24 Februari , 1999.

No. Nama

Penyebab

Status

1. Jacob de Lima

Di tembak aparat

Tewas

2. Rudy Hehatubun

Di tembak aparat

Tewas

3. E. Telusa

Di tembak aparat

Tewas

4. Marthin Manukelle

Di tembak aparat

Tewas

5. Anthon Lopulalan

Di tembak aparat

Tewas

6. F., Hitipeuw

Di tembak aparat

Tewas

Penganiayaan terhadap umat Kristen, yang di lakukan secara halus di masa kekuasaan Soeharto, dilakukan secara terang-terangan dan ganas di era pemerintahan transisi Habibie. Menurut laporan yang disampaikan oleh FKKI (Forum Komunikasi Kristen Indonesia), sebanyak 455 gereja telah di serang dan di bakar semasa pemerintahan Suharto. Semenjak Habibie berkuasa, dalam kurun waktu kurang dari setahun tercatat minimal 95 gereja telah diserang dan dibakar. Kelompok Fundamentalis yang bergerak di belakang Habibie sejak dibentuknya ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) pada awal tahun 90an, telah menunjukkan kekejamannya sejak peristiwa kerusuhan May 1998.

Walaupun terlihat dengan jelas adanya pola yang sama di setiap peristiwa, bahkan sejak kasus Surabaya 9 Juni, 1996 dan diikuti kasus Situbondo 10 Oktober, 1996, pemerintah dan ABRI masih belum dapat memberikan keadilan yang tuntas dan mutlak kepada rakyat Indonesia dengan menunjuk dan mengadili para otak dibelakang semua persitiwa ini. Kurangnya niat serta kemampuan pemerintah dan ABRI telah mengakibatkan melemahnya pengaruh mereka secara lokal maupun di dunia international. Hal ini akan terjadi kalau pemerintah tidak memenuhi tugasnya yaitu untuk melayani rakyatnya.

Laporan disiapkan oleh:
Hengky Hattu - Yayasan Sala Waku Maluku
Kie-eng Go - Texas - USA

*******************************

Tabel 1

Daftar korban kasus Ambon, January 15-28, 1999.

1. Gereja Nehemiah, Jemaat Bethaba (Gereja Protestan Maluku) di desa Batu Merah telah di jarah dan di hancurkan. Bagian dalam gereja ini dibakar (60% hancur).
2. Gereja Sumber Kasih, Jemaat Silo (Gereja Protestan Maluku) di desa Silale - Waihaong dibakar sampai rata dengan tanah (100% hancur).
3. Gereja Bethlehem di jalan Anthony Rhibok dilempar batu. (20% hancur).
4. Gereja Tua Hila di perkampungan Kristen Hila (gereja tertua di Ambon) habis terbakar (100% hancur).
5. Gereja Protestan Petra, Jemaat Petra (Gereja Protestan Maluku) di desa Benteng Karang Ambon habis terbakar (100% hancur).
6. Gereja Katolik Logos di Desa Benteng Karang habis terbakar (100% hancur).
7. Gereja Sidang Jemaat Allah di Desa Benteng Karang habis terbakar (100% hancur).
8. Gereja Maranatha di Desa Negri Lama dibakar habis (100% hancur).
9. Gereja Hanwele di Desa Nania dibakar habis (100% hancur).
10. Gereja Protestan Maluku (GPM) di Desa Paporu-Piru, Seram Barat dibakar habis (100% hancur).
11. Gereja Katolik di Desa Paporu-Piru, Seram Barat dibakar habis (100% hancur).
12. Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) di Desa Paporu-Piru, Seram Barat dibakar (100% hancur).
13. Gereja Protestan, Jemaat Sanana (GPM) di Desa Sanana dibakar (100% hancur).
14. Gereja Katolik, Jemaat Sanana di Desa Sanana dibakar (100% hancur).
15. Gereja Bethel Indonesia, Jemaat Sanana di Desa Sanana dibakar (100% hancur).

Daftar rumah dan sekolah jemaat yang dirusak dan dibakar oleh massa saat kerusuhan Ambon tanggal 15-28 Januari, 1999:

1. Rumah pastor GPM jemaat Desa Hila (dibakar).
2. Rumah pastor GPM jemaat Desa Benteng Karang (dibakar).
3. Rumah pastor GPM jemaat Desa Nania (dibakar).
4. Rumah pastor GPM jemaat Desa Negri Lama (dibakar).
5. Rumah pastor GPM jemaat Sanana (dibakar).
6. Rumah jemaat (rumah pastor) jemaat Sanana (dibakar).
7. Satu sekolah Katolik di Sanana (dibakar).

Daftar mesjid yang dirusak dan atau dibakar massa saat kerusuhan Ambon tanggal 15-28 Januari, 1999:

1. Mesjid Al Huda di jalan Diponegoro Atas dibakar (12% rusak).
2. Mesjid As Sa92adah Pule di jalan Karang Panjang terbakar habis.
3. Mesjid Al Ikhlas di jalan Pattimura Raya didalam Pos Alley dirusak (20% rusak)
4. Mesjid Al Ikhwan di pasar Mardina terbakar habis.
5. Mesjid An-Nur di jalan Sangaji dirusak massa ( 20% rusak)
6. Mesjid At-Taqwa di desa Batu Gajah/ Batu Bulan dibakar (50% rusak)
7. Mesjid Al Ikhlas di Kompleks Jati Batu Gong dirusak(50% hancur)
8. Mesjid Kompleks Kati di Batu Gong dirusak(20% hancur)
9. Mesjid kompleks Wisma Atlit di karang panjang rusak(20% hancur)
10. Mesjid di kantor daerah regional dirusak (20% hancur)
11. Mesjid Al Mukhlisin di karang Baringin 96Batu Gantung rusak ( 40% hancur)
12. Mesjid Al Mukharam di Karang Tagape dirusak (45% hancur)
13. Mesjid kantor transmigrasi regional dirusak (20% hancur)
14. Mesjid Kompleks Kopertis Ahuru di Desa Ahuru dirusak (20% hancur)
15. Mesjid Kompleks TVRI di Gunung Nona dirusak (40 % hancur)
16. Mesjid Nurul Hijrah Nania di desa Nania dibakar (50% hancur)
17. Mesjid Labuhan Batu di desa Labuhan Batu dirusak (40% hancur)
18. Mesjid Al Muhajirin di desa Paso dibakar (60% hancur)
19. Mesjid Jamiatul Islamiah di desa Galala dibakar (50%hancur)
20. Mesjid Wailete di desa Hative Besar dibakar (65% hancur)
21. Ruang ibadah di kompleks SMUN 7 Wailete di desa Hative Besar dirusak (60% hancur)
22. Ruang ibadah Galala di desa Galala dibakar (50% hancur)
23. Ruang ibadah Nurul Haq di desa Dobo di Maluku Tenggara dirusak (20% hancur)

Data sekolah yang dirusak dan / atau dibakar saat kerusuhan Ambon tanggal 15-28 Januari, 1999:

1. SD Al-Hilal di jalan Anthony Ribhaok dibakar (100% hancur)
2. SMU Muhammadiyah Tanah Lapang Kecil (Talake) dirusak (40% hancur)

1 komentar: